Sabtu, 20 Juni 2015

Wawancara di PT BALAI PUSTAKA 2004


melihat kantor PT BALAI PUSTAKA
pertama kali ketika kuliah tahun 1994
pengen sekali kerja di sana
dan terkabul 10 tahun kemudian
2004 menjadi STAF EDITOR

sebelum masuk kerja di 
PT BALAI PUSTAKA
aku menjadi anggota SATKAM
SATUAN KEAMANAN
di PT PAL INDONESIA
di Surabaya

jenuh menjadi staf keamanan
pengen kerja kantoran
jenuh kerja seluruh anggota
semua laki laki
jadi jauh JODOH
itu persepsiku

terakhir di PT PAL INDONESIA
tahun 2004
menjadi staf ADMINISTRASI
ada 2 perempuan di sana
sayangnya
masing masing tidak tertarik

kerja di PT BALAI PUSTAKA
tidak sengaja

pengen kerja sambilan
pasang iklan di KORAN KOMPAS
karena survey iklan di Surabaya
iklan KOMPAS paling murah
nawarin bikin kartu nama

walau tidak ada yang telpon
untuk pesan kartu nama
satu yang telpon 
menawarkan jasa isi tinta printer
hadeeeeewww

aku pandang KORAN KOMPAS
aku berpikir
masak aku pasang iklan 
tidak ada manfaatnya sama sekali?

aku coba buka buka
gak kepikiran pengen kerja di JAKARTA
jenuh kerja di Surabaya

KORAN KOMPAS koran Jakarta
diselipkan beberapa lembar
berita lokal Surabaya

ternyata.....
ada satu iklan yang mengena
padahal sama sekali tidak tau
EDITOR itu apa?

kebetulan alamat kantornya
satu gedung dengan 
PT BALAI PUSTAKA JAKARTA

aku melamar
sekaligus aku kirim naskah
RAMAYANA 2020
TIMUN MAS
MEI LAN DAN QHOLIS

kantor lowongan KORAN KOMPAS
di lantai dasar gedung
PT BALAI PUSTAKA

menyerahkan naskah
di lantai lima gedung
PT BALAI PUSTAKA

waktu berangkat wawancara
aku masih bekerja di 
PT PAL INDONESIA 
di Surabaya

tak disangka
pas apel masuk sore
jam 4 sore
masuk kerja shift sore
dapat panggilan wawancara
untuk datang ke JAKARTA
besok jam 2 siang 

bingung
rasanya tidak mungkin datang
alasannya?
tidak ada uang
jam 4 kereta terakhir
menuju JAKARTA
sudah berangkat

berpikir
jaga di PT PAL INDONESIA
sambil berpikir
tidak ada uang sama sekali 
di dompet

aku hobi foto
ada teman pesan foto
RIZKY namanya
itu pun cuma ngasih 
Rp. 20.000,-
mana cukup
untuk pergi ke JAKARTA?

tapi aku teringat pada
temanku HASAN
satu minggu sebelumnya
janjian pergi ke JAKARTA
untuk beli VCD porno
setiap teman nawarin sesuatu
aku tidak pernah menolak
aku hanya jawab iya
padahal hari itu aku kerja
dan tidak ada bonus cuti

waktu itu HASAN
ngajak pergi
pada tanggal
satu hari setelah
tanggal jadwal wawancara
tapi untungnya
sore itu juga HASAN
aku ajak berangkat 
dia SETUJU

masalahnya aku 
SEDANG KERJA SHIFT SORE
untungnya aku dekat dengan
pimpinan PAK IRPAN
karena sebelumnya aku 
satu ruangan
ketika menjadi staf administrasi

pak IRPAN sempat ragu
memberi ijin
dikirannya aku modus
kapan aku kirim lamaran ke JAKARTA?
aku bilang 3 hari sebelumnya
pak IRPAN setuju

kamu mungkin heran
ketika kamu masih bekerja
terus ijin untuk wawancara 
kerja di tempat lain?
pasti bosmu marah besar

tapi PAK IRPAN memahami
karena dari auraku
terlihat aku bosan kerja

dan saat itu sudah banyak
pemutusan kerja karena
PT PAL INDONESIA bangkrut
berarti aku menolong 
teman temanku
mengurangi jumlah PHK

masalah ada lagi
aku tidak mungkin ijin
pada IBUKU
karena aku sudah mapan
kerja di PT PAL INDONESIA

ketika aku berangkat
aku harus berbohong
aku bilang ke IBU
kalau aku ada TOUR KANTOR
bawa tas dan satu baju kemeja
ibuku tidak curiga

berangkat
aku harus jemput HASAN
keluar dari kantor
jam 20.00 wib





jemput HASAN
sampai STASIUN PASAR TURI
jam 20.50 wib
di tempat parkir

masuk stasiun
cari KERETA PARCEL
kereta khusus
gerbong pengiriman barang
banyak gerbong
tapi dimonopoli
orang orang MADURA
yang pergi ke JAKARTA

aku tidak boleh masuk
aku tidak boleh naik

bingung

3 menit lagi kereta akan berangkat
semua gerbong di blokir
oleh orang madura
aku dan HASAN tidak boleh masuk

akhirnya
ada "ANTARA GERBONG"
sempit yang bisa aku naiki

ada 3 orang di sana
1 pake seragam petugas
2 orang pasangan
entah pacar atau suami istri
ditambah aku dan hasan
jadi 5 orang dalam kolom
"ANTARA GERBONG" yang sempit

aku dan hasan baru naik
pas KERETA PARCEL
berangkat

seandainya telat
pupus sudah kesempatanku
untuk kerja di
PT BALAI PUSTAKA

kalau di hitung
ongkos di KERETA PARCEL
hampir sama dengan
kereta reguler
KERETA KERTAJAYA
sekitar Rp. 50.000,- per orang

sebenarnya KERETA PARCEL
kereta gerbong pengiriman barang
TIDAK BAYAR
kalau kamu tau tak tik nya

bayar Rp. 5000,-
di 3 stasiun besar saja
MADIUN
SEMARANG
CIREBON
tanpa tiket
pada petugas kereta api
(lho?)
lha wong asline nunut

berjalan baru beberapa kilo
satu orang yang berpakaian petugas
mungkin bukan petugas
karena tidak ada bed
baju kemeja dikeluarkan
pake sendal 
rambut panjang sedikit
aneh to?
dia minta tarif
Rp. 20.000,- per orang
benar benar tarif yang nggak normal

ukuran KERETA EKONOMI RESMI
Rp. 20.000,-
jelas murah banget
normalnya Rp. 50.000,-

ukuran KERETA PARCEL BARANG
Rp. 20.000,-
jelas mahal
normalnya tiap stasiun 
Rp. 5000,-

seandainya aku berangkat sendiri
tanpa Hasan
uang dari teman kerjaku
yang Rp. 20.000,-
habis ketika baru berangkat

di stasiun beringkutnya?
gigit jari
siap siap dilempar dari atas kereta

agak marah
agak jengkel
Hasan pun aku suruh bayar duluan
pada petugas gadungan itu

semua tanggungan perjalanan
Hasan yang tanggung
memang dia janji mau nanggung
tapi aku jadi kasihan sama Hasan

di tengah jalan
petugas gadungan itu turun
aku dan Hasan jadi tekor

sampai Jakarta 
berjalan normal
sampai jam 12 Siang 
keesokkan harinya

mandi di toilet 
stasiun kereta api SENEN
PASAR SENEN

tidak ada sabun
beli sampo LIFEBOUY sachet
buat seluruh badan

sampai di PT BALAI PUSTAKA
satu jam sebelum jadwal wawancara
ada kesempatan untuk kirim naskah novel
RAMAYANA 2020
TIMUN MAS
MEI LAN DAN QHOLIS
ke lantai lima PT BALAI PUSTAKA

setelah itu ke lantai dasar
PT BALAI PUSTAKA

apa yang membuat aku 
ngotot untuk pengen naskahku
diterbitkan PT BALAI PUSTAKA?

karena aku merasa 
reinkarnasi KARTINI
yang terkenal dengan bukunya
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

karena aku ingin seperti
TAUFIK ISMAIL
dengan karyanya 
tertulis maupun lirik lagu

karena aku ingin seperti
angkatan pujangga baru
dengan karya novel mereka

optimis

saat kirim naskah novelku
dari lantai lima
ada bapak yang ngasih
dua nasi kotak padaku
mungkin itu nasi kotak biasa
tapi jadi luar biasa ketika
aku sedang kelaparan
dan tidak ada uang
nasi itu aku dan hasan
makan bersama

di lantai dasar
setelah aku menunggu
aku disuruh menulis biodata
selesai menulis 
lamaaaaaaa banget aku menunggu
mungkin hari itu cuma menulis biodata aja
niat waktu itu aku mau langsung pulang
karena di ruang tunggu
tidak ada orang satu pun

ketika baranjak mau pulang
datang dua orang pelamar lainnya

untung
seandainya aku pulang
pupus sudah kesempatanku
bekerja di PT BALAI PUSTAKA

awalnya
aku tidak tau EDITOR itu apa?
aku tidak tau nantinya 
bekerja di PT BALAI PUSTAKA

karena
di lowongan KORAN KOMPAS
nama perusahaan ini
bukan PT BALAI PUSTAKA

sampai pulang pun
aku tidak tau kalau ternyata
perusahaan yang aku masuki ini
anak cabang PT BALAI PUSTAKA
dan nantinya ditempatkan di 
PT BALAI PUSTAKA
walau beda manajemen

hari itu hanya
tes di lantai dasar saja

satu bulan berikutnya 
baru aku tes dan wawancara 
di lantai lima PT BALAI PUSTAKA

yang tidak disangka
novel novelku
menjadi salah satu bahan
untuk tes menjadi editor
oleh para pelamar editor yang masuk

waktu itu sih BANGGA
tapi setelah dipikir-pikir
itu menunjukkan kalau
naskahku "PERLU DIEDIT"

tes dan wawancara
aku lalui dengan mudah
karena aku bisa komputer
karena aku bisa menulis
karena aku bisa mengarang
karena aku bisa menggambar

hari pertama datang ke JAKARTA
aku berterima kasih banget pada HASAN



saat aku wawancara pertama
memang HASAN janjian bertemu 
dengan teman-temannya




selesai aku wawancara pertama
aku dan HASAN
sempat datang ke MONAS





setelah pulang ke SURABAYA
HASAN sempat potret
ke TUGU PAHLAWAN
karena dekat stasiun

perjalanan yang berkesan
menuju PT BALAI PUSTAKA

peristiwa....
JAKARTA, 2004

ditulis....
jogJAKARTA, 20 JUNI 2015


alamat facebook:
https://www.facebook.com/masakerja.dwihandoko

alamat twitter:
https://twitter.com/DwiHandokoKerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar